FRUSTASI, STRES, DAN DEPRESI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Psikologi Umum”
Dosen Pengampu :
Isfauzi Hadi, M.Psi.
Disusun Oleh :
|
1. Bagus Asmai’i
2.
Nailul Mafaidah
3.
Wulan Kusuma
4.
Shohaa Arifia Irsyada
|
(932141214)
(932151714)
(932142414)
(932143814)
|
JURUSAN TARBIYAH PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI (STAIN) KEDIRI
2014/2015
DAFTAR
ISI
|
Halaman judul
.....................................................................................................
|
i
|
|
Daftar isi
...............................................................................................................
|
ii
|
|
BAB I PENDAHULUAN
...................................................................................
|
1
|
|
A.
Latar Belakang
...........................................................................................
|
1
|
|
B.
Rumusan Masalah ......................................................................................
|
1
|
|
C.
Tujuan Penulisan
........................................................................................
|
2
|
|
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
|
3
|
|
A.
Pengertian Frustasi, Stres, dan Depresi ......................................................
|
3
|
|
B.
Gejala dari Frustasi, Stres dan Depresi
......................................................
|
4
|
|
C. Faktor Penyebab dari Frustasi, Stres, dan Depresi ……………………......
|
6
|
|
D. Cara Mengatasi Frustasi, Stres, dan Depresi
..............................................
|
10
|
|
BAB III PENUTUP ............................................................................................
|
12
|
|
A.
Kesimpulan
................................................................................................
|
12
|
|
B.
Saran ..........................................................................................................
|
12
|
|
Daftar Pustaka
......................................................................................................
|
iii
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga
kependidikan yang sangat pesat, membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia.
Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi
terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Agar
eksistensinya tetap terjaga, maka setiap individu akan mengalami frustasi,
stres, dan depresi terutama bagi individu yang kurang dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan tersebut.
Kalau diperhatikan orang-orang dalam kehidupan
sehari-hari, akan terlihat bermacam-macam hal yang terjadi dikalangan masyarakat
tersebut. Ada yang kelihatannya selalu gembira, senang, bahagia, dan tertawa
walau yang akan dihadapinya nanti berbeda dengan apa yang diharapkan. Adapula
yang sering mengeluh dan bersedih hati, putus asa, menyerah, tidak cocok dengan
orang lain dan pekerjaannya hal tersebut membuat seseorang mengalami suatu gannguan kesehatan. Hal ini terjadi
karena kurangnya masyarakat untuk menjaga keharmonisan di dalam masyarakat itu
sendiri.
Dalam gangguan frustasi, stres, dan depresi ini kita
harus tau betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini dan bagaimana pemahaman
kita terhadap gangguan-gangguan tersebut. Dalam pembahasan ini banyak sekali
poin-poin yang bisa kita ambil pelajaran atau sisi positifnya, agar kita tahu
masalah yang ada di lingkungan masyarakat mengenai tiga hal tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian frustasi, stres, dan depresi?
2. Bagaimanakah gejala dari frustasi, stres dan depresi?
3. Apakah faktor penyebab dari frustasi, stres, dan depresi?
4. Bagaimanakah cara mengatasi frustasi, stres, dan depresi?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu frustasi, stres, dan depresi
2. Untuk mengetahui dan memahami gejala-gejala frustasi, stres, dan depresi
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor penyebab frustasi, stres, dan depresi
4. Untuk mengetahui cara mengatasi frustasi, stres, dan depresi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Frustasi, Stress, dan Depresi
1. Pengertian Frustasi[1]
Frustasi berasal dai bahasa latin yaitu frustasio yan
artinya perasaan kecewa atau jengkel akibat terhalang dalam pencapaian tujuan.
Frustasi dapat diartikan juga sebagai keadaan terhambat dalam mencapai suatu
tujuan. Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan
dipenuhi perasaan dan aktifitas simpatetis yang semakin meninggi yang
disebabkan oleh rintangan dan hambatan. Frustasi dapat berasal dari dalam
(internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber
yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa
percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian
tujuan.
2.
Pengertian Stress[2]
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi
maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang.
Bahkan stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan
gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stres adalah sebuah bentuk ketegangan,
baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan stresor dan ketegangan
yang diakibatkan karena stres, disebut strain.
3. Pengertian Depresi[3]
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu
keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya
aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan
depresi. Beberapa gejala gangguan
depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas
rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan
pola tidur.
B.
Gejala
Frustasi, Stres, dan Depresi
1.
Gejala Frustasi[4]
a.
Meremehkan pekerjaan
orang lain tanpa bisa membuktikan memang bisa dari pkerjaan yang diremehkan
tersebut.
b.
Meremehkan keahlian
orang lain tanpa bisa membuktikan memang benar-benar ahli dari orang yang
diremehkan keahliannya.
c.
Terlalu sibuk
mengurusi urusan orang lain hingga lupa untuk meningkatkan dirinya sesuai
dengan kesibukannya.
d.
Terlalu mengasihi
diri sendiri sehingga tidak pernah ada jalan keluar dari semua masalah yang
menimpanya.
2.
Gejala Stres[5]
a.
Hilang minat
terhadap kegiatan yang disenangi.
b.
Hilang selera makan,
yang berujung pada penurunan berat badan
c.
Terlihat lelah, atau
kekurangan energi.
d.
Memiliki perasaan
tidak berharga dan tidak memiliki harapan
e.
Rasa bersalah yang
tidak pada tempatnya
f.
Tidak mampu
berkonsentrasi dan berpikir jernih
g.
Melankolik yang
biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari biasanya, rasa tidak
berdaya dipagi hari dan bergerak lebih lamban
h.
Pusing atau sakit
perut
i.
Mempunyai keinginan
atau harapan untuk mati, bahkan bunuh diri.
3. Gejala Depresi[6]
-
Gejala Fisik
a.
Gangguan pola tidur,
misalnya sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur
b.
Menurunya tingkat
aktivitas. Orang yang depresi menunjukkan perilaku yang pasif, misalnya
menonton tv, makan dan tidur.
c.
Menurunnya efisiensi
kerja. Orang yang terkena deperesi akan sulit mengfokuskan perhatian atau
fikiran pada suatu hal atau pekerjaan.
d.
Menurunnya
produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian atau
seluruh motivasi kerjanya.
e.
Mudah merasa letih
dan sakit. Karena depresi itu sendiri adalah perasaan negatif .
-
Gejala Psikis
a.
Kehilangan rasa
percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung memandang
segala sesuatu dari sisi negatif.
b.
Sensitif. Orang yang
mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya.
c.
Merasa diri tidak
berguna. Peraaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi orang
yang gagal terutama dibidang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai.
d.
Perasaan bersalah.
Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami
depresi.
e.
Perasaan terbebani.
Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kekusahan yang dialaminya.
-
Gejala Sosial
Depresi sebenarnya berasal dari
diri sendiri dan pada akhirnya mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Lingkungan akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi yang pada umumnya
negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, dan mudah
sakit). Problem sosial biasanya terjadi pada masalah interaksi dengan rekan
kerja, atasan atau bawahan. Masalah tersebut tidak hanya berbentuk konflik,
namun masalah lain seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara
kelompok. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif
menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.
C.
Faktor Penyebab
dari Frustasi, Stres, dan Depresi
1.
Faktor Penyebab
Frustasi[7]
a.
Frustasi lingkungan
Frustasi yang disebabkan oleh halangan atau
rintangan yang terdapat dalam lingkungan.
b.
Frustasi pribadi
Frustasi yang tumbuh dari ketidakpuasan seseorang
dalam mencapai tujuan dengan perkataan lain frustasi pribadi ini terjadi karena
adanya perbedaan antara tingkatan aspirasi dengan tingkatan kemampuannya.
c.
Frustasi konflik
Frustasi yang disebabkan oleh konflik dari
berbagai motif dalam diri seseorang dengan adanya motif saling bertentangan,
maka pemuasan dari salah satu motif yang menyebabkan frustasi bagi motif yang
lain. Diantaranya motif tersebut adalah:
1)
Konflik
mendekat-mendekat (memilih satu dari dua pilihan)
2)
Konflik mendekat
menjauh
3)
Konflik menjauh-jauh
2.
Faktor Penyebab
Stres[8]
-
Faktor biologis.
Faktor ini juga terbagi kedalaman beberapa tipe:
a.
Gen. Keadaan
individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap dan perilaku ibu. Bagaimana
ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan asupan gizinya apakah sudah terpenuhi
atau malah defisiensi. Ketika seorang ibu stres, otomatis bayi yang
dikandungnyapun akan ikut stres pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari
oleh si ibu sehingga pada saat melahirkan ibu malah menyalahkan proses
persalinan ketika anaknya cacat fisik atau cacat mental.
b.
Penyakit. Karena
mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan bahkan tidak ada obatnya,
seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada tali gantungan atau meminum racun.
Penyakit yang membuat seseorang merasa tidak berguna dan tidak mungkin sembuh,
bisa menjadi sebuah stressor.
c.
Tidur. Obat capek
yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur seseorang tidak terpenuhi,
maka akan terjadi tekanan dalam diri orang tersebut ditandai dengan
sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing, sulit beradaptasi dengan
lingkungan dan belum menyadari dimana berada. Hal tersebut akan menimbulkan
stres baik pada tingkat ringan atau tinggi.
d.
Postur tubuh.
Kebanyakan stressor ini menyebabkan perempuan ingin melakukan apa saja untuk
mendapatkan postur tubuh yang diinginkan.
e.
Kelelahan. Faktor
ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab stres yang paling
utama. Ketika seseorang merasa kelelahan, maka hal yang ingin segera dipenuhi
adalah deristirahat.
-
Faktor psikologis
a.
Frustasi. Sudah
sangat jelas bahwasannya frustasi adalah penyebab seseorang mengalami sters.
b.
Perasaan dan emosi. Marah,
mudah tersinggung, merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, sedih, merasa
bersalah dan lain-lain.
c.
Pengalaman hidup.
Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah stressor dari psikologis yang
paling banyak mempengaruhi tingkat kesadaran seseorang.
d.
Keputusan prilaku.
Salah mengambil keputusan membuat orang merasa takut dan tidak mau lagi
menjalani hidupnya.
e.
Respon perlawanan.
Ketika seseorang melawan hal yang terjadi namun dia tetap tidak merubah
keadaan. Di saat itu, seseorang akan merasa down dan tidak berguna. Stres akan
datang pada orang-orang seperti itu.
-
Faktor Sosial
a.
Keluarga. Misalnya
adalah terjadi kesalahan pada pola asuh yang diberikan, broken home, keadaan
sosial ekonomi.
b.
Lingkungan.
Peristiwa alam sepeti gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor secara
langsung membuat orang mempunyai tegangan tinggi.
c.
Dunia Kerja. Tugas
yang menumpuk yang harus dikumpulan besok, tugas sedikit yang jumlahnya sedikit
namun tingkat kesulitan tinggi.
3.
Faktor Penyebab
Depresi[9]
-
Faktor Fisik
a.
Faktor Genetik:
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki
resiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat pada umumnya.
b.
Susunan Kimia Otak
dan Tubuh: Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang
besar dalam mengendalikan emosi kita.
c.
Faktor Usia: Berbagai
penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan orang dewasa
jauh lebih banyak terkena depresi.
d.
Gender: Wanita dua
kali lebih sering terdiagnosa menderita depresi daripada pria.
e.
Gaya Hidup: Banyak
kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya penyakit
jantung juga bisa memicu kecemasan dan depresi.
f.
Penyakit fisik:
Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi.
g.
Obat-Obatan:
Beberapa obat-obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi.
h.
Obat-Obatan
Terlarang: Obat-obatan terlarang telah terbukti dapat menyebabkan depresi
karena memengaruhi kimia dalam otak dan menimbulkan ketergantungan.
-
Faktor Psikologis
a.
Kepribadian: aspek
kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya depresi yang dialami serta
kerentanan terhadap depresi.
b.
Pola Pikir:
Seseorang yang merasa negatif mengenai diri sendiri rentan terkena depresi.
c.
Harga Diri: Harga
diri merupakan salah satu faktor yang menentukan perilaku individu.
d.
Stres: Stres berat itu juga menyebabkan depresi.
e.
Lingkungan Keluarga:
misalnya kehilangan orang tua ketika masih anak-anak, penyiksaan fisik dan
seksual ketika kecil.
f.
Penyakit Jangka
Panjang: Orang-orang yang sakit keras rentan terhadap depresi saat mereka
dipaksa dalam posisi dimana mereka tidak berdaya.
D.
Cara Mengatasi
Frustasi, Stres, dan Depresi
1.
Cara Mengatasi
Frustasi[10]
a.
Bertindak secara
eksplosif, yaitu semua energi yang terdapat dalam diri individu diledakkan atau
dihabiskan dengan jalan melakukan perbuatan atau ucapan yang bersifat
eksplosif.
b.
Melakukan pembelaan
(rationalisasi), yaitu usaha yang dilakukan untuk mencari alasan yang masuk
akal bagi tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal.
c.
Dengan cara
introversi, yaitu menempuh jalan dengan menarik diri dan masuk kedalam dunia
khayal.
d.
Melakukan proyeksi,
yaitu menimpakan sesuatu yang terasa dalam dirinya kepada orang lain.
e.
Substitusi, yaitu
cara pembelaan diri yang paling baik diantara cara-cara yang tidak disadari
dalam menghadapi kesukaran.
f.
Reaksi ‘Psikopatis’,
yaitu golongan individu yang cenderung melanggar aturan dalam mengatasi
frustasi.
2.
Cara Mengatasi Stres[11]
a.
Jangan hanya
bergantung pada diri sendiri
b.
Ciptakan tujuan yang
terukur dan bisa tercapai
c.
Jangan menuntut
kesempurnaan
d.
Bedakan antara stres
yang nyata dan tidak nyata
e.
Tahu apa yang bisa
diharapkan dari anda
f.
Jangan menipu
diri-sendiri
g.
Jangan biarkan satu
kegagalan menghancurkan anda
h.
Belajar mengelola
waktu
3.
Cara mengatasi
Depresi[12]
a.
Obat Antidepresan
b.
CBT(Cognitive
Behavior Therapy) : Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir
klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien.
c.
Terapi
Interpersonal: Bantuan psikoterapi jangka pendek yang berfokus kepada hubungan
antara orang-orang dengan perkembangan sintom penyakit kejiwaan.
d.
Konseling Kelompok
dan Dukungan Sosial: pelaksanaan wawancara komseling yang dilakukan antara
seorang konselor dengan beberapa pasien sekaligus dalam kelompok kecil.
e.
Berolahraga
f.
Mengatur Pola Makan
g.
Terapi Humor
h.
Berdo’a
i.
Hidroterapi dan
Hidrotermal
j.
Menolong Orang yang
Sedang Menderita Depresi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang
tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakin
meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.Frustrasi dapat berasal dari
dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Frustasi bisa menimbulkan dua kelompok diantaranya
bisa menimbulkan situasi yang menguntungkan (positif) dan sebaliknya juga
mengakibatkan timbulnya situasi yang destruktif merusak (negatif).
Pada dasarnya, stres adalah
sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres disebut dengan
stresor dan ketegangan yang di akibatkan karena stres, disebut strain.
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari
suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai
menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut
sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa
lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan
semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah
satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
B. Saran
Kami selaku penulis mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan
makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
[3] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta:
Kencana, 2009)
[5] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 172
[7] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 162
[8] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 170
[9] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta:
Kencana, 2009) 62-84
[10] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 165-167
[12] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta:
Kencana, 2009) 141-176